Kerajaan Aru: Jejak Sejarah dan Peran Ekonomi di Nusantara
Dinasti Aru Barumun, yang memiliki garis keturunan dari Samudera Pasai, memainkan peran penting dalam dinamika politik dan ekonomi kawasan ini.
Dinasti Aru Barumun: Keturunan Samudera Pasai
Dinasti Aru Barumun diperkirakan berkuasa dari abad ke-13 hingga abad ke-16 Masehi. Berikut adalah daftar raja-raja Aru Barumun keturunan Samudera Pasai:
* Sultan Malik Al Mansyur (1299-1322)
* Sultan Hassan Al Gafur (1322-1336)
* Sultan Firman Al Karim (1336-1361)
* Sultan Sadik Al Quds (1361)
* Sultan Alwi Al Musawwir (1361-1379)
* Sultan Ridwan Al Hafidz (1379-1407)
* Sultan Hussin Dzul Arsa (1407-?)
* Sultan Djafar Al Baki (1428-1459)
* Sultan Hamid Al Muktadir (1459-1462)
* Sultan Zulkifli Al Majid (?-1469)
* Sultan Karim Al Mukji (1471-1489)
* Sultan Muhammad Al Wahid (1489-1512)
* Sultan Ibrahim Al Jalil (1512-1523)
Peran dalam Bidang Ekonomi
Kerajaan Aru Barumun memiliki posisi strategis di jalur perdagangan maritim Selat Malaka. Hal ini memungkinkan kerajaan untuk berperan aktif dalam perdagangan rempah-rempah, emas, dan komoditas lainnya. Pelabuhan-pelabuhan Aru Barumun menjadi pusat perdagangan yang ramai, menghubungkan pedagang dari berbagai wilayah.
Interaksi dengan Kekuatan Lain
Kerajaan Aru Barumun terlibat dalam interaksi kompleks dengan kekuatan-kekuatan lain di Nusantara dan sekitarnya. Pada masa Sultan Firman Al Karim, kerajaan ini sering terlibat kerja sama dan konflik dengan Majapahit. Sultan Hussin Dzul Arsa bahkan tercatat dalam catatan Dinasti Ming Tiongkok sebagai "Adji Alasa" karena partisipasinya dalam pelayaran Laksamana Cheng Ho.
Kemunduran dan Pengaruh Aceh
Pada abad ke-16, Kerajaan Aru Barumun mengalami kemunduran. Serangan dari Kesultanan Malaka dan bajak laut Portugis melemahkan kekuatan kerajaan. Dalam kekosongan kekuasaan ini, Kesultanan Aceh mulai memperluas pengaruhnya di wilayah Aru Barumun.
Komunitas Aru di Gontar, Kepulauan Aru dan beberapa wilayah pesisir Nusantara
Keberadaan komunitas Ari di Gontar, Nusa Tenggara, dan Kepulauan Aru menunjukkan adanya jejak migrasi dan interaksi budaya yang kompleks di masa lalu. Kemungkinan, komunitas ini memiliki hubungan historis dengan Kerajaan Aru Barumun atau wilayah sekitarnya.
Warisan Sejarah
Meskipun Kerajaan Aru Barumun telah lama runtuh, warisan sejarahnya tetap hidup dalam ingatan kolektif masyarakat dan dalam catatan sejarah. Peran ekonomi dan interaksi politiknya di masa lalu memberikan kontribusi penting bagi perkembangan Nusantara.
Kesimpulan
Kerajaan Aru Barumun adalah bagian penting dari sejarah Nusantara. Dinasti yang berkuasa, dengan keturunan dari Samudera Pasai, memainkan peran signifikan dalam politik dan ekonomi kawasan ini. Jejak sejarah dan warisan budaya Kerajaan Aru Barumun terus menjadi objek penelitian dan kajian hingga saat ini.
Post Comment