Breaking News

Melacak Harta Umat dari Zaman Belanda Sampai Sekarang

ilustrasi
PAPUA HEBAT -- HARTA UMAT DARI ZAMAN KE ZAMAN

Dalam sejarah perjuangan Indonesia, umat Islam sering terlibat dalam mengumpulkan dana besar untuk mencari solusi saat itu. Saat ini, harta umat itu ada yang bertahan (terawat) ada juga yang sudah berpindah tangan. Seringkali umat tak tahu lagi cerita selanjutnya kecuali kelompok elit tertentu.

1. Harta Kerajaan/Kesultanan

Ratusan Kerajaan dan Kesultanan dijajah Belanda. Diperkirakan kekayaan 'bank sentral' sdh dirampas. Akan tetapi sebagian masih ada yang tersisa dan dijadikan fondasi 'keuangan' Indonesia.

Misalnya:

a. Sultan Jogja sumbang 65 juta Gulden ke RI

https://nasional.tempo.co/read/692958/untuk-republik-sultan-hb-ix-sumbang-65-juta-gulden

b. Sultan Siak Indrapura sumbang 13 juta Gulden (ekuivalen Rp 1,074 Triliun uang sekarang) ke RI

https://islamidia.com/sultan-siak-riau-sumbang-1-000-triliun-untuk-modal-indonesia-merdeka/

c. dll

Kini dana ini diperkirakan dikelola oleh BI

2. Sumbangan (diabadikan dlm bentuk surat berharga) dari masyarakat untuk membeli pesawat (era Sukarno). Khususnya dari Masyarakat Aceh dan Minang yang dulu banyak yang  kaya

https://www.riauonline.co.id/nasional/read/2017/01/23/bukan-aceh-kaum-ibu-minanglah-pertama-kali-beli-pesawat-untuk-indonesia

Kini dana ini diperkirakan dikelola oleh Garuda dan TNI AU dll

3. Aset Masyumi

Didirikan oleh berbagai ormas pd era Jepang. Setelah dilikuidasi aset2 nya baik dalam bentuk ide dan bangunan diperkirakan kini dikuasai ormas penerus seperti Muhamamdiyah, Persis, NU, Parmusi, DDII dll

Dari segi Parpol, aset Masyumi (ide maupun sarana) ada di PPP, Golkar, Partai Bulan Bintang dan lainnya.

4. Begitu juga ormas yang sudah pernah besar zaman dahulu, seperti Sarekat Islam yang kini mungkin asetnya dikelola oleh ormas-ormas keturunannnya.

5. Inisiatif di Masa Orba (Soeharto)

Umat Islam saat itu melakukan gerakan ekonomi yang melahirkan Bank Muamalat, Republika dan anak perusahaannya), Dompet Dhuafa (yang kini asetnya triliunan dalam bentuk rumah sakit dan fasilitas sosial dll). Asetnya terus bertahan di tangan umat pada era Habibie, Gusdur, Megawati dan SBY dikelola oleh tokoh-tokoh ICMI.

a. Bank Muamalat saat ini (di luar saham asing) dikuasai oleh Ilham Habibie (Golkar). Ayahnya BJ Habibie adalah tokoh ICMI dan Presiden ke-3. Bank Muamalat kini juga mempunyai beberapa anak perusahaan dan lembaga sosial sprti Baitulmaal Muamalat (BMM). Karyawan lebih banyak kader Muhammadiyah.

https://www.cnbcindonesia.com/syariah/20190606164334-29-76976/ilham-habibie-cs-kuasai-bank-muamalat-apa-kata-ojk

b. Republika saat ini dikuasai pemegang saham mayoritas Erick Thohir (Menteri BUMN, dekat dengan PDIP) dengan grup usahanya Mahaka. Republika juga punya aset besar dengan sejumlah anak perusahaan yang bergerak di bidang penerbitan buku dll. Karyawan dominan: kader Muhammadiyah

c. Dompet Dhuafa: dikelola oleh mantan karyawan Republika

6. Inisiatif tidak melibatkan/melibatkan pemerintah di era Jokowi

a. KS212 bergerak di bidang ritel. Tidak melibatkan pemerintah tapi tokohnya KH Maruf Amin sekarang jadi Wapres. KS212 berdiri dalam sebuah momen 'sosial politik' Maruf Amin (pendiri PKNU kini politikus PKB) adalah ketua Dewan Penasihat KS 212. Saat ini Ketua Dewan Pengawasnya adalah Yusuf Martak, anggota BPN (timses Prabowo-Sandi). Prabowo kini menjadi Menhan. Dominan diisi kader Mhuhammadiyah, GNPF, FPI dll secara pribadi.

b. Dana umat di pemerintah khususnya dana haji. Kini dikelola oleh BPKH

Catt: Harta umat tentu lbh besar dr ini, tidak dimasukkan data dari gerakan ekonomi yg bersifat lokal (kedaerahan), B to B, zakat, wakaf dll